gas/udara memiliki massa, maka dilakukanlah eksperimen
sederhana. Dua buah balon yg sama ditimbang dengan timbangan lengan (sederhana)
lalu salah satu balon ditiup lalu ditimbang ulang. ternyata hasilnya tetap
seperti semula (neraca dalam posisi setimbang). Rasa penasaranpun muncul,
mungkin neraca yg digunakan kurang akurat. Lantas iseng2 saya timbangan dengan
neraca digital dan hasilnya ternyata kedua balon
memiliki massa yang sama.
Pertanyaan yang muncul
1. Dimana letak kesalahannya?
2. Andaikan eksperiment tersebut menghasilkan/menusnjukkan balon yg berisi udara lebih berat (menunjukkan bermassa). Bagaimanakah dengan balon udara panas? Balon Helium
3. Seandenya kedua baalon tersebut ditimbang dalam air bukankah balon yang berisi udara pasti lebih ringan dibandingkan dengan balon yang kempis.
Pertanyaan yang muncul
1. Dimana letak kesalahannya?
2. Andaikan eksperiment tersebut menghasilkan/menusnjukkan balon yg berisi udara lebih berat (menunjukkan bermassa). Bagaimanakah dengan balon udara panas? Balon Helium
3. Seandenya kedua baalon tersebut ditimbang dalam air bukankah balon yang berisi udara pasti lebih ringan dibandingkan dengan balon yang kempis.
Solusi
Pada fenomena di atas ada yang
terlewatkan. Kita ketahui mengukur adalah proses membandingkan, begitu juga
dengan mengukur massa. pd fenomena di atas yang terlupakan adalah gaya
archimedes (gaya angkat). untuk benda2 yang massa jenisnya jauh lebih besar
dari fluida (udara, dlm hal ini) kita bisa mengabaikannya, tapi jika tidak maka
efek tersebut akan terasa dan mempengaruhi prose membandingkan (mengukur)..
untuk lebih mudah membayangkannya adaikan timbangan tersebut kita letakkan
dalam air. lalu balon yang satu kita biarkan kempes dan yang satunya kita isi
dengan air. APA YG AKAN TERJADI? dapatkah venomena tersebut menngambarkan bahwa
air memiliki massa??
0 komentar:
Posting Komentar